Aktivitas akuntansi memiliki fokus tujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil ini berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data akuntansi yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Untuk mendapatkan data yang akan diolah tersebut ada beberapa tahap yang harus dilalui Tahap ini dinamakan sebagai tahapan sistematik pengumpulan dan pengolahan data yang membentuk suatu siklus. Siklus akuntansi adalah siklus yang sangat penting untuk dipahami. Tanpa memahami siklus ini, maka anda akan kesulitan untuk melakukan aktivitas akuntansi yang dimaksud.
Walau penting ternyata masih banyak yang belum mengetahui apa saja tahap siklus akuntansi yang perlu dipahami tersebut. Setidaknya ada 11 tahap siklus akuntansi menurut berbagai ahli. Namun dua tahap di antaranya adalah tahapan operasional yang sedikit berbeda. Jadi apa saja 11 tahap siklus akuntansi tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
11 Tahap Siklus Akuntansi
Suatu laporan keuangan dalam dunia akuntansi dihasilkan dari tahapan siklus akuntansi ini. Tentu siklusnya memiliki periode waktu yang cukup panjang dan sebaiknya dipahami setiap tahapannya dengan baik.
Anda bisa mengetahui apa saja tahapan tersebut pada penjelasan berikut ini, semoga setelahnya anda bisa memahami siklus dalam aktivitas keuangan akuntansi.
- Identifikasi Transaksi
Tahap pertama, anda harus melakukan identifikasi transaksi yang terjadi. Setiap transaksi yang berhasil diidentifikasi ini harus anda selalu tambahkan ke dalam catatan. Namun ada transaksi yang tidak bisa dicatat, yaitu transaksi yang mengakibatkan perusahaan mengalami posisi keuangan berubah secara objektif. Baca Ini Lho 12 Bidang-Bidang Akuntansi Wajib Diketahui
- Analiisis Transaksi
Selanjutnya memasuki tahap kedua, seluruh transaksi yang telah diidentifikasi dan dicatat harus dianalisis. Analisis ini dilakukan dengan persamaan Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Jadi dari setiap transaksi dapat diketahui apa dampaknya pada keuangan anda.
- Catat Transaksi ke Jurnal
Selesai dianalisis, semua transaksi kemudian dicatat secara berurutan tanggal dama buku jurnal. Semua harus tersusun secara kronologis dalam jurnal yang biasanya dibagi dua jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum untuk mencatat transaksi dalam satu rekening, sedngkan jurnal khusus untuk transaksi yang berulang.
- Masukkan ke Buku Besar
Setelahnya, anda juga harus memasukkan transaksi yang di dalam jurnal ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening pembukuan yang mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Anda bisa menyusun rekening berdasarkan kode untuk lebih mudah diidentifikasi.
- Susun Neraca Saldo
Neraca saldo harus anda buat dengan memindahkan data dalam buku besar dengan disatukan ke neraca ini. Saldo pada neraca dengan saldo perhitungan anda harus sama jumlahnya Jika tidak sama, maka artinya neraca saldo ini tidak seimbang atau terjadi kesalahan dalam pembuatannya.
- Susun Jurnal Penyesuaian
Kemudian jika masih ada yang belum masuk dalam catatan transaksi, anda harus menyiapkan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian ini disusun secara urutan waktu (periodik). Transaksi yang dimasukkan ke dalam jurnal ini adalah transaksi penyesuaian dari catatan sebelumnya. Baca 5 Pekerjaan Yang Cocok Untuk Lulusan SMK Akuntansi
- Susun Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Kemudian anda juga bisa menyusun kembali neraca saldo setelah jurnal dilakukan penyesuaian. Neraca saldo setelah jurnal dilakukan penyesuaian ini juga sama cara pembuatannya namun diharapkan jika sebelumnya saldo tidak seimbang kini sudah kembali seimbang.
- Susun Laporan Keuangan
Selesai mendapatkan neraca saldo setelah penyesuaian, kemudian anda harus menyusun sebuah laporan keuangan. Laporan keuangan ini terdapat informasi mengenai laporan untung rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, neraca, dan banyak lagi.
- Susun Jurnal Penutup
Laporan keuangan yang telah selesai dibuat kemudian membuat akuntan wajib menghasilkan jurnal penutup. Jurnal penutup ini dibuat setiap akhir periode. Anda harus menjelaskan informasi tambahan berupa rekening laba rugi dalam suatu jurnal penutup.
- Susun Neraca Saldo setelah Penutupan
Setelah memiliki jurnal penutup, maka kembali neraca saldo harus disusun. Kali ini neraca saldo berdasarkan data dalam jurnal penutup yang telah dibuat. Lalu neraca saldo yang ini pun hanay memuat saldo yang memiliki rekening permanen saja.
- Susun Jurnal Pembalik (Optional)
Terakhir, selesai suatu periode untuk memulai periode berikutnya maka dibuat jurnal pembalik. Jadi sesuai dengan namanya, akhir dari suatu periode adalah awal dari periode berikutnya dalam siklus akuntansi. Baca 5 Jurusan Kuliah Paling Dibutuhkan 5 Tahun Ke Depan
Berikut tadi penjelasan mengenai 11 tahap siklus akuntansi yang perlu anda pahami. Kini anda sudah cukup memahami apa saja 11 tahap yang harusnya dilalui untuk menghasilkan laporan dan dasar pengambilan keputusan dalam bidang akuntansi. Jadi semoga informasi ini bisa memudahkan untuk mengelola data akuntansi dengan tepat dan melaporkan keuangan yang tepat juga!