Memahami Siklus Akuntansi Dasar Berikut Alur Yang Benar

Diposting pada

Ada banyak orang mengetahui bahwa siklus akuntansi adalah tahapan untuk menghasilkan data laporan keuangan. Namun walau sudah mengetahui apa saja tahapan dalam siklus akuntansi tersebut, banyak juga yang salah mengikuti alurnya dengan benar.

Padahal sesuai dengan namanya, sebuah siklus harus dilakukan berdasarkan suatu urutan untuk bisa menghasilkan pengolahan data sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan fakta ini, maka penting untuk anda memahami siklus akuntansi dasar berikut alur yang benar. Bagaimana anda bisa memahami mengenai hal ini?

Pastinya jika anda mengambil pendidikan di bidang akuntansi, siklus akuntansi dasar adalah yang wajib dipelajari dan dipahami. Namun untuk anda yang berasal dari luar bidang akuntansi, mempelajari siklus akuntansi dasar dan alurnya bisa anda lakukan dengan memanfaatkan informasi seperti yang akan dibahas berikut ini.

Advertisements

Setidaknya anda harus memahami dahulu apa itu siklus akuntansi dan bagaimana alurnya yang benar. Penasaran ingin mempelajari siklus akuntansi ini? Simak pembahasannya pada bagian di bawah ini.

Pengertian Siklus Dasar Akuntansi

Agar dapat memahami suatu ilmu, tentu memahami definisi atau pengertiannya adalah langkah awal yang sangat tepat. Kali ini anda pun akan memahami mengenai pengertian dari siklus dasar akuntansi.

Siklus dasar akuntansi adalah proses berurutan dalam penyusunan sebuah laporan keuangan agar dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Selain itu, definisi khusus dari siklus dasar akuntansi adalah aktivitas pencatatan, pelaporan, dan analisis data keuangan yang membentuk suatu kegiatan berulang.

Kini anda sudah mengetahui apa definisi dari siklus dasar akuntansi. Berikutnya yang perlu anda pahami adalah bagaimana urutan alur yang benar dalam siklus dasar akuntansi ini?

Urutan Alur yang Benar dalam Siklus Dasar Akuntansi

Alur dalam siklus dasar akuntansi memiliki 11 tahapan. Tahapan siklus akuntansi dasar ini mencakup beberapa hal yaitu: Baca Apa Fungsi Dari Sistem Akuntansi?

  1. Proses Identifikasi Transaksi

Tahapan awal suatu siklus akuntansi dimulai dengan pengumpulan transaksi dan pencatatannya. Transaksi ini menjadi data utama dalam suatu siklus akuntansi yang anda lakukan. Jadi perhatikan mana data transaksi yang dimasukkan ke dalam catatan mana yang tidak.

  1. Analisis Transaksi

Anda kemudian bisa memulai melakukan analisis transaksi. Analisis ini dilakukan untuk menentukan apakah transaksi memiliki pengaruh dalam keuangan perusahaan. Setelah seluruh transaksi dianalisis, barulah anda bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.

  1. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Transaksi keuangan yang telah berhasil anda identifikasi dan analisis kemudian harus anda tambahkan dalam jurnal. Jurnal ini dibuat berdasarkan periode waktu atau berurutan secara kronologis.

Advertisements
  1. Posting ke Buku Besar

Semua transaksi yang sudah dimasukkan ke dalam jurnal harus diposting juga dalam buku besar. Buku besar ini memuat informasi mengenai kumpulan rekening dari berbagai transaksi yang dilakukan.

  1. Membuat Neraca Saldo

Anda kemudian harus membuat neraca saldo berdasarkan catatan transaksi jurnal sebelumnya. Hasil dari neraca saldo harus menunjukkan kesamaan antara saldo di jurnal dan di neraca. Jika tidak seimbang, maka artinya ada kesalahan dalam pembuatannya.

  1. Pencatatan Jurnal Penyesuaian

Lakukan catatan jurnal penyesuaian untuk menambahkan data yang terlewat atau belum masuk. Sama seperti proses pencatatan jurnal sebelumnya, seluruh transaksi disusun secara kronologis untuk memudahkan. Baca Ini Sejarah Akuntansi Lengkap Di Indonesia

  1. Membuat Neraca Saldo Penyesuaian

Anda kemudian bisa membuat neraca saldo yang selanjutnya berdasarkan hasil penyesuaian yang telah dilakukan. Karena merupakan neraca saldo hasil penyesuaian, maka diharapkan data yang sebelumnya tidak seimbang telah seimbang pada pembuatan kali ini.

  1. Membuat Laporan Keuangan

Tahapan berikutnya yang termasuk dalam aliur siklus yang benar adalah pembuatan laporan keuangan. Seluruh aktivitas keuangan dilaporkan dalam laporan ini hingga ke informasi mengenai untung dan rugi dalam suatu periode waktu.

  1. Pencatatan Jurnal Penutup

Setelah laporan keuangan selesai dibuat, anda bisa melakukan pencatatan jurnal penutup. Sesuai dengan namanya, jurnal penutup adalah jurnal di akhir periode waktu tertentu. Anda bisa menambahkan informasi hingga ke jumlah untung rugi yang didapatkan.

  1. Membuat Neraca Saldo Penutup

Berdasarkan jurnal penutup tersebut, sekali lagi anda harus membuat neraca saldo. Pada neraca saldo ini yang harus diperhatikan lagi adalah informasi mengenai keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan.

  1. Pencatatan Jurnal Pembalik

Terakhir, suatu masa siklus akan berakhir dan diawali dengan tahapan yang terakhir ini. Anda harus membuat catatan jurnal pembalik sebagai akhir dari suatu alur dan awal dari alur siklus akuntansi pada periode yang baru. Baca 5 Buku Akuntansi Dasar Wajib Di Miliki Ya

Demikianlah tadi penjelasan yang bisa diberikan terkait memahami siklus dasar akuntansi berikut alur yang benar dari aktivitas tersebut. Kini anda sudah memahami apa saja yang harus anda lakukan untuk bisa menghasilkan laporan keuangan berdasarkan pengolahan data akuntansi. Jadi anda pun bisa mendapatkan informasi keuangan yang tepat untuk pengambilan keputusan!

Advertisements
Avatar photo
Akuntansi adalah bidang yang penting dalam dunia bisnis dan keuangan, dan memiliki keterampilan akuntansi yang kuat bisa membantu Saya dalam karir di bidang seperti akuntansi, audit, manajemen keuangan, atau bahkan kewirausahaan.